Rabu, 27 Mei 2009

http://csrees.umd.edu/netpub/server.np?original=7896&site=USDA%20photos&catalog=catalog&aspect&width=512

SEHAT itu mahal harganya. Apalagi di zaman krisis ekonomi seperti sekarang, apa pun akan diupayakan orang agar tetap sehat. Gaya hidup sehat pun kini menjadi tren, terutama di kota-kota besar. Namun, apakah sehat itu selalu berkonotasi mahal, ternyata tidak. Hidup sehat itu dapat di mulai dari rumah yang sehat.

KIAN meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap berbagai masalah krisis lingkungan yang terjadi di sekitarnya telah memaksa orang mulai hidup hemat dan sehat.

Hemat Air. Di saat musim kemarau seperti sekarang, gejala krisis air bersih memaksa penghuni rumah mulai bertindak menghemat pemakaian air bersih yang diambil dari pompa air listrik. Penghematan dapat berupa kegiatan mencuci mobil berkurang menjadi sekali seminggu di hari Minggu, serta mencuci pakaian maksimal dua kali seminggu di hari Rabu dan Minggu.

Selain itu, air bekas cucian beras, sayuran atau buah yang mengandung banyak nutrisi jangan dibuang, tetapi dapat digunakan untuk menyirami tanaman. Dengan menghemat air bersih, anggota keluarga dapat tercukupi kebutuhan air bersih sepanjang musim kemarau. Namun, jangan lupa untuk tetap memasak air bersih sebelum diminum agar tubuh tetap sehat.

Ribuan ton sampah setiap hari diproduksi, maka ada baiknya seluruh anggota keluarga diajak membuang sampah secara selektif. Sampah dipilah menjadi sampah organik yang membusuk, seperti makanan, sayuran, serta buah-buahan, dan sampah anorganik yang tidak membusuk, seperti botol, kertas, kardus, ember, dan kaleng. Siapkan kantong plastik bekas belanjaan berukuran sedang besar di atas tempat sampah yang diperuntukkan bagi sampah organik. Jika sudah penuh, kantong diikat agar bau busuk sampah tidak menguap ke dalam rumah dan buang sesegera mungkin.

Pada dasarnya, sampah anorganik seperti botol, toples, kertas, kardus, kayu, ember, dan kaleng masih dapat dimanfaatkan secara kreatif. Botol untuk tempat sirup atau minyak. Toples atau kaleng untuk tempat bumbu masakan, garam, gula, kopi, teh, atau kerupuk. Kertas masih dapat dipakai untuk membungkus atau ditulis lembar baliknya yang masih kosong. Kardus masih bisa dipakai untuk membungkus kado atau barang paket. Ember, kaleng cat/susu, dan drum dapat dipakai untuk pot-pot tanaman yang artistik.

Koran, tabloid, majalah, atau buku bacaan bekas dapat disumbangkan ke perpustakaan setempat atau dikumpulkan bersama tetangga untuk dikirim ke kampung halaman. Jangan biarkan rumah anda penuh dengan koleksi barang rongsokan. Itu sama saja membiarkan ruang rumah menjadi penuh sesak dan menjadi sarang nyamuk. Jika memang sudah tidak ingin menggunakan sampah anorganik tersebut, bungkuslah dengan rapi dan berikan kepada pemulung yang lewat setiap hari di depan rumah. Bagi mereka, sampah adalah berkah.

Gaya hidup sehat yang cenderung kembali ke alam tradisional memberikan peluang besar kepada anggota keluarga untuk berkebun secara optimal di rumah. Kehadiran taman yang dipenuhi tanaman buah-buahan, sayuran, dan tanaman obat akan mendukung gaya hidup sehat si penghuni. Dengan berkebun, Anda dapat bersantai sebagai obat mengurangi stres.

Menanam pohon pisang buah, misalnya, selain buahnya dimakan langsung dapat pula direbus atau dikolak. Daun pisangnya dapat dipakai memasak pepes ikan, tahu, daging, atau buat kue lemet singkong yang bebas kolesterol sebagai makanan kesukaan keluarga. Ada baiknya pula mengajak para tetangga sebelah untuk menanam berbagai jenis pohon pisang buah yang bervariasi di setiap halaman depan rumah sehingga pada saat panen dapat saling barter pisang dengan tetangga sekaligus mempererat tali silaturahmi.

Selain pisang, pohon pepaya juga banyak manfaatnya. Bagi keluarga muda, buah pepaya muda yang direbus dan dimakan dapat memperbanyak air susu ibu. Buah matangnya tentu bervitamin untuk dimakan sekeluarga. Daun pepaya dapat di sayur untuk lalapan yang dapat menurunkan kolesterol. Selain itu, pagar hidup dari tanaman katuk dapat dimasak untuk dijadikan sayur bening yang juga membantu memperbanyak air susu ibu.

Daun sirih yang ditanam di tiang pergola, pagar atau carport dapat langsung dikunyah atau meminum air rebusan daun sirih, dijamin gigi sehat kuat, napas segar, dan tenggorokan lega, persis kaya iklan pasta gigi. Sementara daun kembang sepatu dan lidah buaya dapat digunakan untuk penyubur rambut.

Rumah sehat

Selain gaya hidup yang sehat, rumah yang sehat juga sangat penting. Keduanya saling berkaitan erat. Berikut ini beberapa pertimbangan untuk menciptakan rumah yang sehat.

Keterbatasan lahan bangunan dan ketersediaan ruang yang sempit dapat disiasati dengan rumah tumbuh kembang. Pada bagian atap, eternit dapat ditiadakan. Atap yang terdiri atas genteng, lapisan aluminium, dan tripleks terlihat tanpa kolong yang mensyaratkan penyelesaian rangka atap yang rapi, termasuk pemasangan jaringan elektrikal. Kelebihan yang diperoleh adalah atap bebas tikus, ruang terasa luas dan melegakan aliran udara.

Atap di atas kamar mandi, kamar tidur, dan dapur ada baiknya dipasangi satu-dua genteng kaca untuk membiarkan sinar matahari langsung dari atas masuk ke dalam ruangan. Bukaan-bukaan dari ventilasi, jendela dan pintu yang lebar dan bersilangan akan meloloskan sinar matahari dari samping masuk ke berbagai ruangan. Pemakaian lampu di siang hari pun dapat ditiadakan. Selain itu, sinar matahari bermanfaat pula menghilangkan kepengapan ruang dan membunuh kuman bakteri yang berterbangan di dalam ruangan, serta mencegah orang malas bangun pagi. Rumah pun hemat listrik, tetapi juga sehat.

Masalah debu patut dicermati, apalagi bila ada anggota keluarga yang alergi debu. Bagi rumah yang berada di tepi jalan raya biasanya banyak debu di rumahnya. Bersihkan debu-debu tersebut dengan lap basah dan pel lantai di pagi hari, dan juga di sore hari jika memiliki balita. Lantai sebaiknya tidak berkarpet karena debu mudah menempel di karpet. Ventilasi lubang angin tetap dipasangi kasa untuk menyaring debu dan mencegah nyamuk masuk. Kasa juga harus rutin dicuci seminggu sekali.

Untuk menyiasati keterbatasan lahan dan ruang, maka optimalisasi ruang dapat berupa penggabungan fungsi ruang. Garasi, teras depan, dan ruang tamu asing digabung dalam taman depan dengan kolam yang asri. Ruang tamu keluarga dan ruang makan menjadi satu, serta dapur dan teras belakang. Jika rumah bertingkat, tingkat atas dapat digunakan untuk ruang keluarga, ruang belajar, dan kerja, serta ruang tidur tamu sanak keluarga jika sedang berkunjung. Di atas dapur dapat dibangun kamar pembantu, ruang cuci dan jemur pakaian, dilengkapi pot-pot tanaman sayuran seperti cabai, pandan, dan sereh.

Ruang yang sempit dapat diberi kesan luas, selain bentuk jendela yang lebar, pemilihan cat dinding dan tirai jendela harus cenderung warna cerah, seperti putih atau hijau muda. Warna cerah menstimulasi pemakai ruang menjadi riang dan bergairah dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari.

Perabot

Pemilihan perabot ruang dalam harus mudah dibersihkan, dipindahkan, dan proporsional sesuai tempat yang tersedia. Jika ruangannya sempit, pilihlah perabotan yang ramping berkesan ringan tapi kuat. Letakkan pot-pot tanaman berukuran kecil sedang untuk menciptakan kesan alami dalam ruangan rumah.

Kehadiran unsur air dalam bentuk kolam dari gentong atau tempayan yang berisikan ikan mas atau lele dan tanaman melati air, teratai, eceng gondok, atau papyrus harus dikuras secara rutin, minimal dua minggu sekali. Untuk mengurangi gangguan nyamuk, di sekitar kolam dan di teras depan dapat diletakkan pot-pot tanaman sereh karena tanaman ini ampuh mengusir nyamuk.

Kesegaran dan kesehatan udara lingkungan sekitar rumah sangat ditentukan oleh kerindangan pepohonan yang ada di depan rumah. Penanaman pohon buah-buahan di jalur hijau jalan dan taman depan rumah akan memperoleh keuntungan banyak, seperti keteduhan ruang koridor untuk berjalan dan bermain anak-anak, mengalirkan udara sejuk ke dalam rumah, serta panen buah- buahan.

Untuk menciptakan keserasian koridor hijau jalan, pilihlah pohon jenis buah-buahan yang berbeda di setiap jalan, selain sebagai penanda jalan, warga dapat panen buah-buah secara bergantian musim. Pohon mangga, jambu, atau rambutan merupakan pohon buah-buahan yang memiliki banyak jenis.

Masih banyak lagi gaya hidup sehat. Namun, yang harus diingat adalah orang tua harus mengambil peran utama dalam meneladani gaya hidup sehat seperti tersebut di atas karena anak merupakan pecontoh terbaik. Wujudkanlah sebuah rumah yang sehat secara bersama demi kesehatan seluruh anggota keluarga. Selamat mencoba.

Sumber: putriztya.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar